Wednesday, August 6, 2014

Sinopsis Marriage Not Dating Episode 9 Part 2


Jang Mi merasa lucu sekali kita semua bisa ada di sini. Yeo Reum tertawa, mari kita bersama mulai sekarang, hanya kau dan aku. Jang Mi bengong, hah?


“Jang Mi-ah! Joo Jang Mi!” panggil Ki Tae yang rupanya menyusul mereka. Jang Mi dan Yeo Reum refleks sembunyi. Se Ah menghampiri Ki Tae, kau sedang apa? Ki Tae beralasan sedang mencari udara segar. Tapi Se Ah tau, kau bukan mencari Jang Mi dan Yeo Reum kan? Se Ah heran karena Ki Tae sangat khawatir pada mereka berdua, tak ada yang mengawasi lagi. Selain itu, Se Ah juga merasa aneh dengan Ki Tae yang suka tinggal di rumah sendirian, tapi sekarang malah di sini dengan banyak orang, apa yang membuatmu melakukan ini?

Se Ah menunggu jawaban Ki Tae, begitu juga dengan Jang Mi yang sembunyi bersama Yeo Reum tapi bisa mendengar semua percakapan mereka.


“Kaulah yang aneh, kenapa kau mengikutiku ke sini?” tanya Ki Tae. Se Ah mendekat, aku punya villa dekat sini, aku tak akan mengancammu lagi, tapi berikanlah satu permintaanku. Ki Tae tak percaya. Tapi Se Ah serius, ia ingin punya bayi.


Jang Mi kaget dan sadar kalau itu yang dimaksud dengan hadiah yang diinginkan Se Ah tadi. “Jadi itu hadiahnya?” gumam Jang Mi tanpa sadar. Yeo Reum buru-buru menutup mulut Jang Mi. Ki Tae merasa ada suara dan mencarinya, tapi Se Ah menarik Ki Tae dan menciumnya.


Jang Mi memalingkan pandangannya shock. [Aku merasa aneh. Mungkin aku jadi emosional begini karena terlalu serius dalam skenario sialan ini.]


Jang Mi bangkit, tapi yang dilihatnya barusan terlalu membuatnya terguncang, sampai Jang Mi terjatuh. Mendengar suara, Ki Tae melepaskan ciuman Se Ah dan menghampiri Jang Mi, kau baik-baik saja? Kaki Jang Mi terluka cukup panjang, lukamu harus dijahit, ujar Ki Tae. Jang Mi tak enak sudah mengganggu dan minta maaf, biar kupakaikan perban nanti, kalian lanjutkan saja. Ki Tae berkata ada klinik dekat sini dan membantu Jang Mi bangun.


Tapi Jang Mi kesulitan berjalan, dan Yeo Reum sudah siap siaga menggendong Jang Mi. Ki Tae tampak tak suka, tapi ia membiarkan Jang Mi bersama Yeo Reum.


Tapi ternyata kliniknya terkunci. Mereka sudah akan ke UGD saat seorang ibu dengan anak kecilnya lewat dan mengenali Ki Tae.. dan juga Se Ah, kalian ke sini bersama?


Flashback 3 tahun lalu, ibu itu datang dengan anaknya yang masih bayi ke operasi bibir sumbing gratis, dengan Ki Tae dan Se Ah sebagai dokternya. Ia menutupi bayinya rapat dengan selimut. Se Ah minta ibu membukanya, tapi ibu itu takut dan makin menutupi bayinya. Ki Tae tersenyum menenangkan, tak apa, ini bukan salahmu.


Saat itu ibu itu tak punya uang untuk operasi dan orang-orang terus bertanya apa yang dilakukannya saat hamil, semua selalu menyudutkannya, jadi ia menutup diri di rumah. Kalian benar-benar baik padaku, jelas ibu itu sambil menangis.


Ibu itu lalu membantu mereka untuk masuk ke klinik. Di dalam, Ki Tae menjahit luka Jang Mi, dengan Se Ah sebagai asistennya. Jang Mi menahan sakit, sakit karena lukanya, dan sakit melihat mereka begitu yang begitu cocok.


Ibu itu berkata Ki Tae dan Se Ah sangat serasi, kalian belum punya anak? Semua terdiam. “Kau bilang kalian akan menikah 3 tahun yang lalu, kalian sudah menikah sekarang kan? Segeralah punya anak,” ujar ibu itu. Ki Tae kebingungan hendak menjawab, tapi Se Ah tersenyum dan berkata kami sedang berusaha sekarang.


Ki Tae mau mengatakan yang sebenarnya, tapi tak jadi. Saat Go Eun besar, hidungnya juga butuh dioperasi, jadi datanglah keklinikku nanti, kami juga akan menyamarkan bekas luka bibirnya. Ibu itu sangat berterimakasih, Ki Tae benar-benar penyelamat anaknya. Ki Tae tersenyum merendah. Sementara Jang Mi, daritadi ia hanya diam mendengar semua percakapan mereka.


Ki Tae dan Yeo Reum di toilet bersama (wait, kenapa harus bareng sih?). Yeo Reum memuji Ki Tae yang ternyata baik juga, kupikir kau pria brengsek yang egois, tapi ternyata kau juga bisa memberi. Ki Tae yang tadinya senang, berubah kesal.


Se Ah menutup luka Jang Mi dan bertanya, bukankah menurutmu sangat tidak adil hanya pasangan suami istri saja yang boleh punya bayi. Se Ah tak setuju, mereka bilang aku egois saat aku bilang aku ingin hidup sendiri, tapi kau tau kapan seseorang jadi benar-benar egois? Saat mereka menikah. Yang mereka pikirka cuma suami mereka, istri mereka dan anak-anak mereka. Se Ah tak ingin anaknya tumbuh dengan terus dibatasi. Jika ia punya anak, ia akan membesarkannya dengan cara yang bebas. Jang Mi tertawa pelan, ia mengerti tapi tak begitu paham. Se Ah maklum, kau tak perlu paham, ia hanya ingin Ki Tae yang memahami ini. Jang Mi membenarkan, kalian berdua sangat mirip.


Ki Tae kembali, apa yang kalian bicarakan? Se Ah berbohong Jang Mi bertanya padanya soal operasi plastik dan mereka mulai membahas operasi apa saja yang dibutuhkan Jang Mi, dengan bahasa medis tentunya. Jang Mi tak mengerti, aku merasa terhina! Aku juga, timpal Yeo Reum. Se Ah tertawa dan minta Ki Tae ambil mobil, Yeo Reum pasti akan kesulitan menggendongnya sampai ke penginapan. Melihat Yeo Reum siap menggendong Jang Mi lagi, Ki Tae yang tadinya enggan buru-buru pergi mengambil mobilnya.

“Kalian ingin berduaan kan?” tanya Se Ah begitu Ki Tae pergi. Jang Mi bengong, sementara Yeo Reum mengiyakan. Se Ah berkata ia akan membantu.


Hyun Hee membantu Hoon Dong yang mabuk masuk ke kamar. Hyun Hee ingin bicara, tapi Hoon Dong malah mau memeluknya. Hyun Hee melepaskannya dan mengulang, aku ingin bicara. “Kau mulai lagi,” keluh Hoon Dong, “Oppa, apa hubungan kita?” “Oppa apa artinya aku bagimu?” Hoon Dong minta Hyun Hee ikuti saja arusnya, kenapa kita harus berhubungan dengan resmi? Hoon Dong meyuruh Hyun Hee bicara, tapi ia malah tertidur.

“Duduklah, dengarkan aku dulu.” pinta Hyun Hee tak sabar. Hoon Dong hanya bergumam ia mendengarkan dalam tidurnya.


Ki Tae kembali dengan mobilnya, tapi hanya ada Se Ah disana. Lalu di mana Jang Mi dan Yeo Reum? Mereka ada di villa milik Se Ah. Ki Tae menelpon Jang Mi,tapi tak diangkat. Se Ah minta Ki Tae membiarkan mereka, ini kesempatan baik untuk mereka berlibur, dan juga ia disana bersama pria yang ‘hot’. “Itulah masalahnya!” teriak Ki Tae. Se Ah mengingatkan itu bukan urusan Ki Tae. tapi Ki Tae tetap nggak rela, Jang Mi kan sedang terluka, aku ingin berada di dekatnya.. seperti kakak.


Ki Tae mulai melacak ponsel Jang Mi lagi, dan melotot kaget saat tau Jang Mi dimana. Ki Tae sampai di villa yang sudah sepi. Ki Tae menelpon Jang Mi, tapi rupanya Jang Mi meninggalkan ponselnya di salah satu kamar. Se Ah masuk, dan menutup pintunya. “Kau tidak..” duga Ki Tae kaget melihat Se Ah yang tersenyum.


Jang Mi dan Yeo Reum ternyata duduk di sebuah kapal di pinggir pantai. Jang Mi ragu dengan keputusannya meninggalkan mereka berdua di villa. “Kenapa? Kau menyesal meninggalkan mereka berduaan?” tanya Yeo Reum. Jang Mi menyangkal, ia hanya tak pernah bisa memahami mereka berdua, pasti ada masalah yang hanya mereka berdua yang tau. Tapi, mereka berdua sangat aneh saat bersama. Yeo Reum berkata Jang Mi tak boleh menilai hubungan orang lain.


“Ki Tae berbeda saat dia bersama Kang Se Ah, dia seperti orang asing. Aku bahkan penasaran yang mana sosok Ki Tae sebenarnya,” gumam Jang Mi muram. Yeo Reum tak tau siapa yang sebenarnya Jang Mi inginkan. Jang Mi terdiam sebentar, “uh.. kau?” Yeo Reum tak yakin. Jang Mi hanya tersenyum canggung. Yeo Reum mendekat dan mencium Jang Mi.


Di villa, Se Ah mendekati Ki Tae dan berkata semua orang pasti membuat kesalahan kecil saat liburan, tak ada yang akan berubah, kita tetap akan kembali ke kehidupan biasanya nanti. Ki Tae tak mengerti kenapa Se Ah seperti ini, jika kau inginkan bayi tak harus aku. “Apa kau bodoh? Kau sungguh tak tau kenapa harus kau?” tanya Se Ah. Ki Tae hanya diam.


Jang Mi tersadar dan melepaskan ciuman Yeo Reum. Ia sendiri shock dan buru-buru beralasan kalau ia khawatir meninggalkan Hyun Hee bersama Hoon Dong. Yeo Reum maklum, dan mengajak Jang Mi pergi. 


Jang Mi yang akan bangkit terduduk lagi, ingat soal Ki Tae yang berkata menyukai Jang Mi, Ki Tae yang berciuman dengan Se Ah, dan ia yang menarik diri dari Yeo Reum barusan. Jang Mi merasa kacau, dan Yeo Reum tau itu.


Se Ah terus mendekat, hendak mencium Ki Tae. Tapi ponsel Jang Mi yang ada di situ berdering, Hyun Hee yang menelpon. Hyun Hee sedih karena Jang Mi mengabaikan telponnya, dan Hoon Dong yang masih tertidur karena mabuk. Hyun Hee meremas sedih benda di tangannya..  test pack.


Se Ah mematikan ponsel Jang Mi, dan mulai membuka kancing bajunya perlahan. Ki Tae melihat tangan Se Ah yang gemetar dan menghentikannya. Se Ah sadar, ini karena Joo Jang Mi? Ki Tae hanya memegang lengan Se Ah, menguatkan, lalu pergi meninggalkan Se Ah yang terisak dan makin gemetar mengancingkan kembali bajunya.


Jang Mi kembali ke penginapan, tapi hanya ada Hoon Dong yang masih teler. Hyun Hee tak ada dimanapun, tapi Jang Mi menemukan sesuatu di kamar mandi. Test pack dengan dua garis merah. Ki Tae datang, dan Yeo Reum menyindirnya, cepat sekali. “Dan kenapa kau sendirian? Apa jurusmu tak berjalan lancar malam ini?” sindir Ki Tae balik.


Jang Mi yang shock keluar dan tanya apa Ki Tae melihat Hyun Hee? Ki Tae tak lihat, tapi ia melihat benda di tangan Jang Mi dan langsung menebak, Lee Hoon Dong? Jang Mi khawatir, bagaimana ini? Ki Tae ingat, Hyun Hee menelpon tadi dan menyerahkan ponsel Jang Mi. Ternyata Hyun Hee mengirim pesan, ia tak tau harus pergi kemana, Hyun Hee berpikir ia cuma mengganggu mereka semua di sini dan pergi.


Jang Mi panik dan menelpon Hyun Hee, tapi ponselnya ditinggalkan di dalam. Ki Tae minta Jang Mi tenang, kita bangunkan Hoon Dong dulu. Yeo Reum tak setuju, kita cari Hyun Hee dulu dan menarik Jang Mi pergi.


Jang Mi dan Yeo Reum berteriak mencari Hyun Hee di dermaga. Sementara itu Ki Tae yang lebih cerdas memeriksa ponsel Hyun Hee dan terakhir kali Hyun Hee mencari tentang Kuil Cheonsu disitu. Ki Tae tertawa, dia bilang jangan mencarinya, dia seharusnya tak meninggalkan petunjuk. Hahaa, reaksinya Ki Tae ini lhoo..


Jang Mi kelelahan mencari, dan Ki Tae datang dengan mobilnya, minta mereka masuk. Ia tau dimana Hyun Hee dan menyindir Yeo Reum yang hanya berlarian saja, gunakan otakmu.


Hyun Hee benar-benar ada di sebuah kuil. Dan mobil Ki Tae berada di tengah hutan mencari kuil tersebut, tapi mereka tersesat. Ki Tae terus masuk ke dalam hutan meski Yeo Reum dan Jang Mi tak yakin. Ki Tae berkata ada banyak kuil jauh di dalam hutan. Tapi, mereka salah jalan lagi. Ki Tae memundurkan mobilnya, tapi tak bisa. Ban mobilnya terjebak di lumpur. Ki Tae menekan gas dalam-dalam, tapi mobil tak mau bergerak.


Jang Mi tak sabar dan turun untuk mendorong mobil, Yeo Reum membantunya. Ki Tae terus menekan gas, tapi mobil tak juga bergerak. Ki Tae tak tega melihat Jang Mi kelelahan dan celananya kecipratan lumpur. Ia turun dan berkata akan memanggil mobil derek saja.


Jang Mi khawatir, kita harus cepat mencari Hyun Hee. Yeo Reum menenangkan Jang Mi dan membersihkan kotoran di celana dan juga di lukanya. Ki Tae yang sedang menelpon tak suka melihat mereka. Ki Tae berkata mobil dereknya akan datang satu jam lagi dan minta Yeo Reum menjemput Hoon Dong, kita harus pergi bersamanya. Yeo Reum awalnya enggan meninggalkan Jang Mi, tapi ia pergi juga.


Jang Mi jongkok di dekat mobil, dan terus bergeser saat Ki Tae mendekatinya. Ki Tae melihat Jang Mi kecapekan dan memintanya tidur di mobil. Ia mendekat hendak memeriksa luka Jang Mi, tapi Jang Mi tak mau, tinggalkan aku sendiri. Ki Tae heran dengan Jang Mi yang malah kesal padanya, ia kan juga menderita bersama. Jang Mi menyalahkan Ki Tae, jika aku menjawab telponnya, dia tak akan menghilang. Ki Tae tak terima, Jang Mi sendiri yang meninggalkan ponsel di villa. Jang Mi meninggalkannya karena tak mau Ki Tae melacaknya lagi.


Ki Tae mendesah tak percaya, kau benar-benar ingin tidur dengannya ya? Jang Mi terkejut, lalu mengiyakan dengan marah, ia benar-benar gila pria sampai tak tau apa yang terjadi pada Hyun Hee. Jang Mi sedih, “Dia datang kesini untuk berbicara denganku, jika sesuatu terjadi padanya aku tak bisa memaafkan diriku sendiri.”


“Aku biasanya tau apa yang terjadi padanya, tapi ada apa denganku? Dia sedih karena aku mengabaikannya karena persiapan pernikahan dan semuanya.. padahal ini hanyalah pernikahan palsu. Kenapa aku malah sangat serius seperti penyihir gila?”


Ki Tae hanya diam menatap Jang Mi. Jang Mi merasa ia kehilangan sentuhan realitas saat terlalu asyik dengan dunia virtualnya. Semuanya membingungkan bagi Jang Mi. “Aku kelihangan kebersamaanku dengan Hyun Hee demi dirimu. Dan saat bersama Yeo Reum pun aku memikirkanmu.. padahal kau bukan siapa-siapa. Aku kehilangan semua hubunganku yang sebenarnya karena 1 hubungan palsu. Ini semua salahmu!” teriak Jang Mi.


Ki Tae tiba-tiba mendekat dan mencium Jang Mi. Jang Mi kaget, tapi kemudian ia menutup matanya.

[Apa kita bertindak terlalu jauh? Apa semuanya akan seperti tidak pernah terjadi saat kita kembali nanti? Bisakah kita kembali?]


Yeo Reum kembali, dan terkejut melihat apa yang terjadi di hadapannya.



6 comments:

  1. Entah knapa romcom yg aku sukai setelah fullhouse adalah drama ini, nggak ngebosenin
    Kocak iya, gokil jg iya, san di drama ni aq jd ngefan ma yoen wo jin, ntah kenapa akting dia disini dpat banget, semula aq tdk mengenal aktor ini yg ternyata dia jg berperan dlm drama when a man love, suka banget ma couple ini,,
    To difa lanjutttttttttt, penasaran ma ep selanjutnya, jangmi mengatakn kalau kitae terrible kisss hahhaaaa padahal dia jg menikmatinya ,muna bnget to jangmi
    Tq difa,,ditunggu ep

    ReplyDelete
  2. Ep selanju nya ditunggu n previewnya jg
    Tq

    ReplyDelete
    Replies
    1. minggu ini nggak ada postingan preview ya, soalnya nunggu2 translate-an written previewnya nggak nongol2 sampe sekarang.. :)

      Delete
  3. annyeong... numpang komen ya, berharap banget di respon. kan tadi episode ini baru ditayangin di RTV, tapi kok ada adegan yang gak ada di sinopsis ya? yang waktu Yeoreum bangunin Hoon Dong, dikiss sampe nyemplungin Hoon Dong ke dalam bak air, itu kok gak ada ya???

    ReplyDelete